2. Peti mati Fantasi
3. Mumifikasi Diri Sendiri
Pada tahap terakhir, biarawan itu akan memasuki sebuah makam batu, duduk dalam posisi lotus dan menunggu kematian. Dia akan membunyikan lonceng setiap hari untuk membiarkan sesama biarawan tahu bahwa dia masih hidup. Dan kemudian ketika lonceng tidak lagi berbunyi, para biarawan akan menyegel makam, menunggu 1000 hari lagi sebelum membukanya untuk memverifikasi mumifikasi itu.
4. Exposure – Tower of Mumbai
Praktek ini sekarang masih dilakukan di anak benua India. Berkurangnya populasi Hering burung pemakan bangkai di India telah menyebabkan proses ini menjadi mengerikan. Beberapa Foto terakhir menunjukkan tumpukan mayat semakin membusuk di atas Tower di Mumbai (India), dan membangkitkan kontroversi dalam masyarakat.
5. Berdansa Dengan Orang Mati
6. Kematian yang mempesona
Orang-orang sekarang dapat “memakai” orang yang mereka cintai di jari-jari mereka. Sebuah perusahaan Amerika yaitu LifeGem menawarkan kesempatan bagi mereka yang mati dan dicintai menjadi sebuah berlian sintetik. Proses ini dimulai dengan menangkap karbon dari tubuh pada saat dikremasi dari almarhum. Karbon dari tubuh orang mati ini kemudian diubah menjadi grafit. selanjutnya menjalani sebuah proses dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi untuk mendapatkan kristal mengkilap seperti berlian. Harganya berkisar dari $ 3500 sampai $ 20,000 tergantung pada ukuran karat.
7. Puasa Untuk Kematian
Vimla Devi, seorang wanita India melawan kanker, meninggal pada 2006. Penyebab kematian itu bukan kanker, tapi puasa selama 13 hari yang disebut santhara. Ini kematian sukarela dengan puasa yang dipraktekkan oleh Jain, sebuah komunitas yang percaya anti kekerasan terhadap semua makhluk. Santhara biasanya dimulai setelah orang memutuskan bahwa tujuan hidupnya sudah tercapai dan siap untuk pemurnian spiritual. Dikenal ritual yang mirip, yang sering dianggap sebagai bentuk bunuh diri atau euthanasia. Namun, dalam komunitas, santhara menabukan hal ini.
8. Pemakaman Tana Toraja
Pemakaman di wilayah Tana Toraja Indonesia adalah sebuah ritual agung. Upacara pemakaman disertai dengan musik, tari-tarian dan pesta untuk sejumlah tamu. Kematian di sini adalah sebuah kesempatan mewah dengan harga yang mahal. Jadi, keluarga almarhum diberikan penangguhan, mereka tidak perlu menguburkan tubuh mayat dengan segera. Mereka hanya dapat membungkusnya dan menyimpannya di dalam rumah mereka, sementara mereka menabung untuk biaya pemakaman. Tabungan dapat waktu berminggu-minggu, bulan atau bahkan bertahun-tahun. Sementara waktu itu, mayat diperlakukan sebagai orang sakit dan dimasukkan dalam rutinitas sehari-hari. Sebuah pemakaman yang sebenarnya terjadi ketika keluarga melakukan upacara kematian, dan peti mati ditempatkan di kuburan berupa gua atau tergantung di tebing.
9. Endocannibalisme
Mungkin inilah ritual kematian terburuk yang pernah ada. Endocannibalisme adalah praktik dimana orang memakan tubuh orang yang mati. Ide di balik kebiasaan mengerikan ini adalah kepercayaan bahwa dengan memakan tubuh si mati, maka sekaligus akan “menghisap” sifat-sifat almarhum untuk asimilasi roh. Beberapa suku di Amerika Selatan dan Australia dikatakan telah mempraktekkan ritual menyeramkan ini. Tapi banyak akademisi merasa endocannibalisme adalah tuduhan palsu yang dilemparkan oleh kolonial pada masa awal untuk mendapatkan alasan dominasi politik. Menurut antropolog Napoleon Changon, komunitas Yanomamo di Amerika Selatan masih memakan abu dan sisa tulang orang yang mati setelah dikremasi.
0 komentar:
Posting Komentar